Ringkasan Sejarah Malaysia
Sejarah Malaysia konon dimulai dari Kesultanan Malaka yaitu sekitar tahun 1400 Masehi. Pada masa kejayaannya, Wilayah Kesultanan meliputi sebagian besar Pantai Timur Semenanjung Malaysia dan Sumatera. Malaka muncul sebagai Pemerintahan yang gemilang karena letaknya yang strategis yang merupakan titik pertemuan antara Asia Timur dan Timur Tengah. Situasi ini memungkinkan Malaka muncul sebagai pusat perdagangan utama untuk perdagangan rempah-rempah, terutama di Asia Tenggara. Islam adalah agama utama yang muncul dan menjadi agama utama penduduk karena Penguasa sendiri yang menganut agama tersebut.
Pada tahun 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis dan itulah awal dari era penjajahan di Malaya. Setelah itu, Malaya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1641 dan Inggris pada tahun 1824 melalui Perjanjian Anglo-Belanda. Penjajahan Inggris adalah yang terpanjang dibandingkan dengan yang lain. Inggris telah mengintegrasikan semua administrasi Melayu yang sebelumnya dikelola oleh Penguasa Melayu dengan bantuan pejabat negara. Intervensi Inggris telah menimbulkan ketidakpuasan di antara penduduk setempat. Beberapa individu bangkit melawan kolonial saat bermain judi bola disana namun dengan mudah dikalahkan oleh Inggris karena upaya mereka lebih ke arah individualitas. Di antara para pahlawan yang melawan penjajah adalah Dol Said, Tok Janggut, Datuk Bahaman, Rentap, Dato Maharajalela, Rosli Dobi dan beberapa lainnya.
Selama tahun 1920-an dan 1930-an, banyak penduduk Malaya yang mulai mengenyam pendidikan, baik dari Timur Tengah maupun pendidikan lokal. Akibatnya, kelompok terpelajar ini muncul untuk berjuang atas nama nasionalisme. Mereka menggunakan media seperti koran dan majalah untuk menyebarkan ideologi mereka. Di antara mereka juga ada yang membentuk Perhimpunan seperti Kesatuan Melayu Muda (KMM) dan Kesatuan Melayu Singapura (KMS) yang bertujuan mengusir penjajah dan membentuk pemerintahan sendiri. Ketika rakyat negeri ini begitu ingin mengakhiri invasi, mereka dikejutkan dengan pendaratan Jepang di penghujung tahun 1941 yang membawa Malaya ke era kolonial lagi. Jepang pernah menduduki Malaya sampai tahun 1945 sebelum menyerah akibat pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
Pengunduran diri Jepang telah memberi ruang kepada Partai Komunis Malaya (PKM) untuk menguasai Malaya. PKM telah melancarkan serangan ke Malaya melalui kekerasan, mereka telah membunuh tiga manajer pertanian karet Eropa di Sungai Siput, Perak. Dengan demikian, pada bulan Juni 1948, Sir Edward Gent telah mengumumkan keadaan darurat atas Malaya. PKM tidak berhasil Malaya dan Inggris kembali berkuasa. Administrasi Militer Inggris atau BMA adalah antara akhir Perang Dunia II dan pembentukan Persatuan Malaya. Pada 1 April 1946, Inggris mendirikan Persatuan Malaya. Namun, ide ini mendapat perlawanan dari orang Melayu untuk penghapusan institusi kerajaan dan hak istimewa orang Melayu.
Malaysia Kuno
Orang pertama yang tinggal di Malaysia adalah pemburu-pengumpul Zaman Batu. Mereka tiba pada awal 8.000 SM. Kemudian para petani Zaman Batu datang ke Malaya dan menggusur mereka. (Para pemburu-pengumpul terus ada tetapi mereka mundur ke daerah-daerah terpencil). Para petani melakukan pertanian tebang dan bakar. Mereka membuka areal hutan hujan dengan cara membakarnya kemudian bercocok tanam. Setelah beberapa tahun, lahan akan habis dan para petani akan membuka lahan baru. Namun, dalam beberapa tahun, area lama akan tertutup vegetasi dan menjadi subur kembali.
Setelah 1.000 SM petani pengguna logam datang ke Malaysia. Mereka membuat perkakas dari perunggu dan besi dan mereka menetap di sepanjang pantai dan di sepanjang sungai. Mereka hidup sebagian dengan memancing, sebagian lagi dengan bercocok tanam. Pada abad ke-2 dan ke-3 M, negara-negara terpusat muncul di Malaysia. Yang terbesar adalah Kedah di Utara. Orang Melayu menjadi sangat beradab.
Peradaban Melayu sangat dipengaruhi oleh India. (Melayu berdagang dengan India sejak abad ke-3 M. Setelah itu kontak dengan India biasa terjadi). Hukum dan tulisan Melayu menunjukkan pengaruh India. Agama Buddha dan Hindu juga diperkenalkan ke Malaya pada waktu itu.
SRIVIJAYA
Pada abad ke-7 dan ke-8, negara bagian Sriwijaya di Sumatera mendominasi sebagian besar wilayah Malaysia. Itu adalah sebuah kerajaan di Sumatera dengan ibukota di Palembang. Sriwijaya menguasai pantai Jawa, Semenanjung Malaya, dan sebagian Kalimantan. Namun Sriwijayan hanya benar-benar menguasai pantai. Pengaruh mereka tidak meluas jauh ke pedalaman.