Kamboja: Tinjauan Sejarah Sejarah Kamboja ditandai dengan periode https://esports-indonesia.com/ damai dan bencana besar. Dari kota-kota awalnya hingga pengenalan agama Hindu dan Buddha, kerajaan besar Angkor, kolonialisme, dan Khmer Merah, esai ini mencoba menempatkan pembangunan kembali masyarakat sipil saat ini dalam konteks sejarahnya yang luar biasa dan tantangan yang dihadapinya saat ini.
Ketika pemberontak Komunis yang dikenal sebagai Khmer Merah menguasai Kamboja pada tahun 1975, seorang juru bicara mengklaim bahwa dalam proses “2.000 tahun sejarah” telah berakhir. Yang dia maksud adalah bahwa Khmer Merah bermaksud memutuskan hubungan dengan masa lalu dan menggulingkan hubungan sosial Kamboja. Juru bicara itu juga membual bahwa catatan sejarah Kamboja membentang kembali selama dua milenium.
Faktanya, data arkeologi telah mengungkapkan bahwa daerah yang sekarang kita sebut “Kamboja” dihuni oleh manusia setidaknya 40.000 tahun yang lalu. Kota-kota berkembang di sepanjang pantai pada abad-abad sebelum dan sesudah kelahiran Kristus. Peziarah dan pedagang India dan Cina melewati kota-kota ini, dan selama abad pertama era Kristen sumber sejarah Kamboja yang bertahan hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Cina.
Unsur-unsur budaya India, sementara itu, mengakar di kalangan elit Kamboja, dan pada abad ke-5 dan ke-6 beberapa kerajaan Hindu bermunculan di Kamboja selatan. Kita tahu tentang mereka dari sisa-sisa monumen keagamaan kecil di batu bata, laterit dan batu, dari patung batu besar, dan dari prasasti dalam bahasa Sansekerta dan Kamboja, atau Khmer. Prasasti tanggal paling awal berasal dari abad ke-4 Masehi.
Pada akhir abad ke-8, seorang pangeran Khmer yang kemudian dinobatkan sebagai Jayawarman II kembali ke Kamboja dari “pengasingan” di Jawa, dan mulai mengkonsolidasikan kerajaan. Pada tahun 802, dalam sebuah upacara di dekat situs yang sekarang kita sebut Angkor, di utara Danau Besar Kamboja, ia menyatakan dirinya sebagai raja universal, dan mendirikan sebuah dinasti yang bertahan hingga Angkor ditinggalkan pada abad ke-16.
Pada masa kejayaannya, Angkor adalah kerajaan kuat yang mendominasi sebagian besar daratan Asia Tenggara. Ibukotanya, Yasodharapura, mungkin menampung sebanyak satu juta orang kebanyakan dari mereka adalah petani menjadikannya salah satu kota terpadat di dunia.
Kuil-kuil kota, yang didedikasikan untuk Buddha atau dewa-dewa Hindu, adalah salah satu keajaiban seni dunia. Gambar yang paling terkenal, Angkor Wat, telah muncul di setiap bendera Kamboja (ada lima di antaranya) sejak negara itu memperoleh kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1953.