Cerita Dan Sejarah Candi Prambanan

Tak Berkategori

Cerita Dan Sejarah Candi Prambanan

Jul 20, 2022 by admin

Selain banyak candi di Indonesia, ada satu candi yang megah, Prambanan. Candi Prambanan adalah candi terindah di dunia. Ini juga merupakan peninggalan Hindu terbesar di Indonesia yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Namun, letaknya sekitar 17-20 kilometer di sebelah timur Yogyakarta. Candi utama di kompleks candi Prambanan mengarah ke timur, dengan ketinggian candi mencapai sekitar 47 meter. Candi Prambanan sering juga dikenal dengan nama candi Roro Jonggrang.

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu. Terdiri dari Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Di Garbagriha (ruang utama) juga terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter. Itu menunjukkan bahwa di candi ini dewa Siwa menempati tempat tertinggi. (baca: Agama Hindu di Bali)

Cerita Dan Sejarah Candi Prambanan

Selain itu, berdasarkan Prasasti Siwagrha, candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 Masehi. Raja Dinasti Sanjaya, Rakai Pikatan membangunnya. Ini kemudian lebih dikembangkan oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. (baca juga: Festival Budaya Indonesia)

Terjadinya beberapa bencana alam dan perpindahan pemerintahan Dinasti Sanjaya ke Jawa Timur telah menghancurkan kompleksnya. Candi Prambanan ditemukan kembali ketika seorang Belanda bernama C.A.Lons, ketika mengunjungi pulau Jawa pada tahun 1733 dan menemukan reruntuhannya.

Banyak orang Indonesia yang tahu cerita ini. Suatu ketika seorang raja bernama Prabu Boko berkeinginan untuk memperluas istananya dan juga menguasai Kerajaan Pengging. Yang pada saat itu menjadi kerajaan yang sangat kuat.

Sejarah Awal Candi Prambanan

Kemudian, ia berunding dengan komandannya Patih Gupala. Kemudian, mereka menyusun berbagai strategi untuk memberontak dan menyerang Kerajaan Pengging dan Raja Prabu Damar Moyo.

Setelah semua persiapan selesai dan semua kekuatan telah diperoleh, maka Prabu Boko, dengan komandannya, juga semua pasukan Keraton Boko berbaris untuk menyerang Kerajaan Pengging. Pertempuran antara kedua kerajaan tersebut sangat sengit dan banyak prajurit dari kedua kerajaan tersebut tewas.

Selain itu, tidak hanya tentara yang sekarat, rakyat jelata juga kehilangan harapan dan banyak dari mereka juga menjadi korban. Kemudian. Tidak hanya korban jiwa, ternyata perekonomian kerajaan menjadi lumpuh, banyak rakyat menderita kelaparan, penyakit, dan lain sebagainya. (lihat juga: Bencana di Indonesia)

Mengetahui memburuknya situasi ini, Prabu Damar Moyo mengirim putranya yang saat itu tengah bermain sbobet bola online, Pangeran Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu Boko dan mengambil nyawanya. Mendapat perintah dari ayah, Bandung Bondowoso pergi ke medan perang. Pertarungan antara Bandung Bondowoso dan Prabu Boko berlangsung sengit. Dalam duel ini akhirnya Pangeran Bandung Bondowoso dapat mengalahkan Prabu Boko dan membunuhnya.

Ketika Bandung Bondowoso tiba di Keraton Boko, ia melihat Prabu Boko memiliki seorang putri yang sangat cantik. Melihat kecantikan Roro Jonggrang yang sangat menggoda, membuat Bandung Bondowoso jatuh hati padanya, dan berniat untuk menikahinya.

Mengetahui niat Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang pun melancarkan strategi yang sudah ia buat. Dia mengatakan kepada Bandung Bondowoso bahwa dia bersedia menjadi istri Bandung Bondowoso, tetapi ada 2 syarat.

https://inflatable-booth.com/