Gusi yang bengkak menandakan bahwa area tersebut sedang mengalami peradangan. Tentunya, kondisi ini membuat penderitanya merasa tidak nyaman karena merasa sakit secara terus-menerus.
Peradangan di gusi dapat terjadi karena tidak terjaganya kebersihan mulut, sehingga bakteri dapat menempel pada karang gigi. Biasanya, gejala gusi bengkak ditandai dengan warna gusi kemerahan, berbentuk bulat, dan bertekstur licin.
Untuk mengatasinya, terdapat sejumlah obat gusi bengkak yang bisa digunakan, salah satunya obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) yang bertindak sebagai antinyeri dan antiradang. Tentunya penggunaan obat-obatan tersebut alangkah lebih baik bila dilakukan setelah konsultasi dengan dokter.
Bila kamu mengalami gusi bengkak, berikut sejumlah obat yang bisa dicoba untuk mengatasi masalah kesehatan yang satu ini:
1. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat yang umum digunakan untuk menurunkan demam. Tak hanya itu, obat ini juga dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan.
“Obat untuk gusi bengkak ini bisa membantu menghentikan prostaglandin akibat peradangan. Ketika produksi prostaglandin berhenti, maka rasa sakit akan menghilang,” tutur drg. Dondi Gumilang C.Ht.
Beruntungnya, ibuprofen merupakan obat gusi bengkak apotek, sehingga kamu bisa dengan mudah membelinya. Akan tetapi, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah terjadinya efek samping seperti alergi.
2. Paracetamol
Tak hanya meredakan gejala demam, paracetamol dapat menghilangkan peradangan, termasuk gusi yang bengkak. Jenis obat yang satu ini dapat menekan respon nyeri dan mempercepat proses peradangan, sehingga gusi bengkak bisa cepat hilang.
Meski menjadi obat yang sering digunakan oleh kebanyakan orang, namun kamu tetap perlu hati-hati saat mengonsumsinya. Pastikan untuk konsumsi obat ini setelah makan, ya!
3. Aspirin
Aspirin merupakan golongan obat non-steroid yang memiliki efek antiradang, sehingga berfungsi untuk meredakan nyeri dan demam. Oleh karena itu, aspirin bisa digunakan sebagai obat gusi bengkak dan nyeri.
Sayangnya, kamu perlu berhati-hati ketika ingin menggunakan aspirin untuk sakit gigi, terutama jika mengalami flu dan cacar air. Soalnya, aspirin bisa menimbulkan sindrom Reye yang dapat memicu kerusakan pada hati dan otak.
Selain itu, kondisi gusi bengkak yang berdarah juga tidak disarankan untuk menggunakan aspirin. Sebaiknya, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter supaya lebih aman.
4. Diklofenak
Diklofenak adalah obat gusi bengkak paling ampuh yang sering dikonsumsi oleh kebanyakan orang. Reaksi obat ini sangat cepat dalam menangani rasa nyeri pada gusi bengkak.
Terdapat 2 jenis diklofenak, yakni natrium (sodium) dan potasium (kalium). Bila kondisi sakit gusi tergolong akut, kamu bisa menggunakan jenis potasium.
Akan tetapi, obat sakit gusi bengkak ini memiliki efek iritasi lambung. Untuk itu, jika kamu memiliki keluhan lambung, ada baiknya untuk mengonsumsinya setelah makan, ya!
5. Naproxen
Pada dasarnya, naproxen lebih banyak digunakan pada penderita asam urat. Akan tetapi, obat ini tergolong OAINS, sehingga bisa mengobati gusi yang bengkak dengan menahan produksi prostaglandin.
Apabila berniat untuk melakukan aktivitas berat, kamu perlu mempertimbangkan kembali penggunaan naproxen. Soalnya, obat ini bisa menyebabkan pusing.
Selain itu, penderita asma, asam lambung, kolesterol, dan wanita hamil juga perlu mempertimbangkan kembali untuk mengonsumsinya.
Artikel Lainnya: Sakit Gigi Terasa Nyut-nyutan? Coba 6 Cara Mudah Ini!
6. Celecoxib
Meski biasanya celecoxib digunakan pada pengidap arthritis, namun obat ini juga bisa mengatasi nyeri sakit dan rasa sakit akibat gusi bengkak.
Namun, tidak disarankan untuk penderita asam lambung mengonsumsi obat ini karena bisa menimbulkan gastrointestinal.
Selain itu, Mama yang memasuki trimester 3 dan ibu menyusui juga perlu waspada untuk menggunakan obat ini.
7. Asam Mefenamat
Asam mefenamat menjadi salah satu obat yang sering digunakan untuk sakit gigi atau gusi bengkak. Obat ini juga bisa dipakai untuk mengatasi nyeri kepala dan nyeri haid.
Menariknya, obat sakit gigi ini cukup aman bagi lambung. Akan tetapi, disarankan untuk tetap mengonsumsinya setelah makan. Penting untuk diingat, ibu menyusui perlu konsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum menggunakannya. Soalnya, obat ini bisa terserap ke dalam ASI.
Bila sakit gigi masih berlangsung hingga 7 hari setelah penggunaan asam mefenamat, sebaiknya segera minta bantuan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
8. Antibiotik
Antibiotik menjadi obat terbaik untuk meredakan gusi bengkak. Apalagi, gusi bengkak terjadi karena peradangan yang diakibatkan oleh bakteri.
Disampaikan oleh Dokter Dondi, kondisi gusi bengkak tanpa disertai gigi berlubang akan menggunakan antibiotik yang bisa membunuh bakteri anaerob. Sedangkan jika disertai dengan gigi berlubang, antibiotik yang digunakan akan membunuh bakteri aerob.
Perlu diingat, penggunaan antibiotik untuk gusi bengkak harus dengan resep dokter. Disarankan untuk mengonsumsinya sesuai dengan resep agar sakit gigi bisa segera membaik.
9. Obat Kumur Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida merupakan antiseptik ringan yang memiliki sifat antivirus dan antibakteri. Untuk membantu mengatasi gusi bengkak, kamu bisa memilih obat kumur yang mengandung hidrogen peroksida.
Akan tetapi, penggunaan larutan hidrogen peroksida sebagai obat kumur masih diperdebatkan karena bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan, terutama jika tidak sengaja tertelan.
Untuk itu, sebaiknya tanyakan kepada dokter sebelum kamu berniat untuk menggunakannya.
Artikel Lainnya: 13 Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mengatasinya
10. Amoksisilin
Amoksisilin merupakan salah satu antibiotik yang paling direkomendasikan untuk mengobati gusi bengkak. Jenis antibiotik ini efektif melawan bakteri penyebab gusi yang membengkak.
Dibandingkan dengan antibiotik lain, amoksisilin umumnya menyebabkan lebih sedikit efek samping. Tak heran jika obat ini menjadi pilihan utama yang dapat mengobati pembengkakan di area gusi.
11. Eritromisin
Eritromisin menjadi pilihan antibiotik yang banyak digunakan untuk mengobati masalah gigi. Antibiotik ini akan bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab gusi bengkak.
Obat ini paling baik jika dikonsumsi dalam perut kosong. Namun, pastikan kamu mengonsumsinya sesuai dengan resep dokter.
Perlu diperhatikan juga, ada efek samping dari eritromisin yang bisa kamu alami, seperti kram perut atau diare.
12. Gel Anestesi Oral
Untuk membantu mengatasi nyeri gusi, kamu bisa menggunakan gel anestesi oral. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter.
Biasanya, obat ini menggabungkan bahan alami seperti cengkeh dengan bahan sintetis untuk membuat gusi menjadi mati rasa dan tidak terasa nyeri.
Artikel Lainnya:
13. Triamcinolone Acetonide
Triamcinolone acetonide merupakan obat topikal yang bisa membantu mengurangi gusi bengkak. Setelah mengoleskan obat ini, nantinya rasa nyeri pada gusi bisa berkurang, sehingga kamu tidak merasa kesakitan lagi.
Sering kali, obat ini tersedia dalam bentukan pasta gigi, sehingga lebih mudah untuk mengaplikasikannya ke bagian gusi.
14. Acetaminophen
Acetaminophen merupakan salah satu obat yang dapat meredakan ketidaknyamanan pada gigi dan mulut. Dikutip dari MedlinePlus, obat pereda nyeri ini bisa mengubah cara tubuh merasakan sakit dengan cara membuat suhu tubuh menjadi lebih dingin.
Bila gejala gusi bengkak tidak kunjung membaik, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
15. Kalium Diklofenak
Untuk meringankan gejala nyeri gusi yang sedang hingga berat, kamu bisa mencoba mengonsumsi kalium diklofenak. Pasalnya, obat ini memang digunakan untuk mengatasi peradangan yang disertai nyeri.
Sayangnya, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, insomnia, hingga ruam.
Itulah beberapa obat untuk mengatasi gusi bengkak. Untuk mencegah terjadinya pembengkakan di gusi, https://www.ngilngof.com/ dengan rutin membersihkan karang gigi dengan mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Bila punya pertanyaan lain terkait gusi bengkak, jangan sungkan untuk menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi agar bisa konsultasi langsung dengan dokter gigi, ya!